link within

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

CONNECT WITH

Selasa, 22 Maret 2011

BERPIKIR POSITIF ala THOMAS ALPHA EDISON



Jenius adalah 1 persen ide cemerlang dan 99 persen kerja keras”
Thomas Alva Edison, seorang
penemu terbesar di dunia,
menemukan sekitar 3000
penemuan dan 1.093
diantaranya telah dipatenkan.
Edison dilahirkan pada tanggal
11 Februari 1847 di Milan, Ohio,
Amerika Serikat dari pasangan
suami-Istri Samuel Ogden
seorang tukang kayu dan Nancy
Elliot seorang guru. Keduanya
merupakan keturunan Belanda.
Pada usia 7 tahun, edison kecil
pindah ke kota Port Huron,
Michigan dan bersekolah di Port
Huron. Namun tidak lama, 3
bulan kemudian ia dikeluarkan
dari Sekolah karena menurut
gurunya “Dia terlalu bodoh”
sehingga tidak mampu
menerima pelajaran apa pun, dia
pun sering dipanggil idiot oleh
gurunya.
Sang ibu, Nancy Elliot
memutuskan untuk berhenti
sebagai guru dan kemudian
berkonsentrasi mengajari Edison
baca tulis dan hitung
menghitung.
“My mother was the making of
me. She was so true, so sure of
me; and I felt I had something to
live for, someone I must not
disappoint.”
Begitulah perkataan Edison kecil
yang menunjukkan motivasi
dalam diri Edison yang cukup
kuat dalam belajar. Setelah dia
bisa membaca, Edison jadi gemar
membaca, ia membaca apa saja
yang dapat dijumpainya ia
membaca ensiklopedia, Sejarah
Inggris, Kamus IPA karangan Ure,
Principia karangan Newton dan
juga Ilmu Kimia karangan
Richard G. Parker. kegemarannya
yang menonjol adalah membaca
berpikir dan berkeksperimen.
Pada umur 12 Tahun Edison
menjadi penjual koran, permen,
kacang dan kue di kereta api,
sama seperti penjual asongan
yang sering kita temui di kereta
api ekonomi di Indonesia.
Keuntungan dari berdagang itu
sebagiannya dia berikan kepada
orang tuanya dan sebagiannya
dia simpan sebagai modal. Di
dalam kereta api, ia menerbitkan
koran Weekly Herald sembari
mengadakan eksperimen di
salah satu gerbong kereta api,
setelah sebelumnya meinta ijin
perusahaan kereta api “Grand
Trunk Railway”.
Pada suatu malam Edison tidak
sengaja menumpahkan sebuah
cairan kimia sehingga
menyebabkan sebuah gerbong
hampir terbakar. Karena kasus
ini Edison ditampat kondektur
hingga pendengarannya rusak,
kemudian dia dilarang bekerja di
kereta api. Namun Edison tidak
menganggap pendengarannya
yang rusak sebagai cacat, namun
justru dia menganggapnya
secara positif sebagai sebuah
keuntungan sehingga ia memiliki
lebih banyak waktu untuk
berfikir daripada mendengarkan
omongan – omongan kosong.
Pada usia 15 tahun Edison
remaja menyelamatkan nyawa
anak kepala stasiun yang hampir
tergilas gerbong kereta api.
Karena merasa berhutang jasa,
sang kepala stasiun tersebut
akhirnya mengajarkan cara
pengiriman telegram, Edison
hanya memerlukan waktu 3
bulan untuk menguasai pelajaran
gratis tersebut. Sesudah itu, ia
mendapat pekerjaan sebagai
operator telegraf.
Penemuan pertama yang dia
patenkan adalah electric vote
recorder, namun karena tidak
laku, Edison akhirnya beralih ke
penemuan yang lebih komersial.
Edison kemudian menemukan
stock ticker atau mesin telegraf.
Peralatan itu dijualnya dan laku
40.000 dollar Amerika serikat
(Sekitar 390 juta rupiah). Edison
hampir – hampir pingsan melihat
uang sebanyak itu. Uang ini
dipakai Edison untuk mendirikan
pabrik di Newark dan merekrut
300 orang pekerja sekaligus,
disini ia mengembangkan
telegraf sehingga mampu
mengirimkan 4 berita sekaligus.
Pada umur 29 tahun, Edison
mendirikan laboratorium riset
untuk industri di Menlo Park,
New Jersey. dan dalam 13 bulan
ia menemukan 400 macam
penemuan yang kemudian
mengubah pola hidup sebagian
besar orang-orang di dunia.
Tahun 1877 ia berkonsentrasi
pada lampu pijar. Edison sadar
bahwa betapa pentingnya
sumber cahaya ini bagi manusia.
Dia menghabiskan 40.000 dollar
dalam kurun waktu dua tahun
untuk eksperimen lampu pijar.
Yang menjadi masalah adalah
menemukan bahan yg bisa
berpijar ketika dialiri arus
listriknamun tidak terbakar. Total
ada sekitar 6000 bahan yang
dicobanya. Melalui usaha keras
Edison, akhirnya pada tanggal 21
Oktober 1879 lahirlah lampu
pijar listrik pertama yang mampu
menyala selama 40 jam. Tahun
1882, untuk pertama kalinya
dalam sejarah lampu-lampu
listrik di pasang di jalan-jalan dan
di rumah rumah
Sungguh patut direnungkan
ketika saat keberhasilan
dicapainya, dia sempat ditanya:
Apa kunci kesuksesannya.
Thomas Alfa Edison menjawab:
“ Saya sukses, karena saya telah
kehabisan apa ya yang disebut
dengan kegagalan”
Ketika dia telah banyak sekali
mengalami kegagalan yang
berulang-ulang. Bahkan saat dia
ditanya apakah dia tidak bosan
dengan kegagalannya, Thomas
Alfa Edison menjawab:
“Dengan Kegagalan Tersebut,
Saya malah mengetahui ribuan
cara agar lampu tidak menyala”
This Amazing!!, Edison
memandang sebuah kegagalan
sebagai sebuah hal yang sangat
positif. Kegagalan bukan
kekalahan tapi sebagai sebuah
keuntungan. Cara memandang
yang positif ini membuat Edison
mampu meyakinkan orang lain
untuk tetap mendanai proyeknya
meskipun gagal berulang – ulang
kali. Mungkin prinsip Edison
inilah yang patut kita terapkan
dalam kehidupan kita sehari.
Bahwa sebenarnya kita tidak
pernah mengalami kerugian, dan
sesungguhnya kerugian itu
bermula dari sikap dan cara
pandang kita sendiri yang
negatif.
Edison telah banyak
menghasilkan berbagai
penemuan yang sangat berharga
bagi perkembangan umat
manusia. Telegraf cetak, pulpen
elektrik, proses penambangan
magnetik, torpedo listrik, karet
sintetis, baterai alkaline,
pengaduk semen, mikrofon,
transmiter telepon karbon dan
proyektor gambar bergerak
adalah beberapa dari penemuan
Edison.
Melewati tahun 1920-an kondisi
kesehatannya kian memburuk
dan Edison meninggal dunia
tanggal 18 Oktober 1931 pada
usia 84 tahun


Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More