link within

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

CONNECT WITH

Minggu, 13 Maret 2011

LEBIH BAHAYA GANJA ATAU ROKOK?



Di banyak negara,
menghisap ganja adalah
pelanggaran hukum yang bisa
dihukum berat. Berbeda dengan
tembakau, jarang ada aturan
yang tegas melarangnya meski
rokok dapat menyebabkan
kanker, serangan jantung,
gangguan kehamilan dan janin.

Ganja (Cannabis sativa) atau
disebut juga marijuana
merupakan tanaman budidaya
yang sering disalahgunakan.
Daunnya mengandung senyawa
tetrahidrokanabinol (THC) yang
memiliki efek psikoaktif atau
dapat mempengaruhi saraf otak
dan kondisi kejiwaan.
Daun ganja disalahgunakan
dengan cara dirajang,
dikeringkan lalu dibakar dan
dihisap seperti daun tembakau.
Efek yang paling khas saat
menghisap daun ganja adalah
euforia atau gembira hingga
tertawa cekikikan tanpa sebab,
lalu diikuti dengan halusinasi
atau melihat hal-hal yang tidak
nyata.

Tidak bisa dipungkiri, kebiasaan
menghisap ganja juga bisa
memicu efek jangka panjang.
Dikutip dari Healthline, Minggu
(13/3/2011), beberapa efek
penggunaan ganja yang terus
menerus adalah sebagai berikut.

1. Peningkatan risiko psikotik
atau gangguan kejiwaaan kronis

2. Gangguan pernapasan dan
kerusakan fungsi paru
3. Ketergantungan dan gejala
putus obat (withdrawal
symptom)

4. Gangguan memori dan
konsentrasi.
Karena efeknya langsung
memicu perubahan perilaku,
ganja selalu tampak lebih
berbahaya dibanding rokok yang
efek jangka pendeknya nyaris
tidak ada kecuali hanya batuk-
batuk bagi yang sensitif
terhadap bau asapnya. Bahkan
ada yang menganggap rokok
justru bisa meningkatkan
konsentrasi.

Namun apakah benar tembakau
lebih aman dari rokok? Sebuah
penelitian yang melibatkan 320
relawan dan telah dipublikasikan
dalam jurnal Thorax tahun 2007
menunjukkan, emphysema atau
kerusakan paru-paru kronis
justru lebih banyak dialami oleh
para perokok tembakau
dibandingkan pada pengguna
ganja.
Di kelompok pengguna ganja
yang tidak merokok, emphysema
hanya diderita oleh sekitar 1
persen dalam jangka waktu 5
tahun. Bandingkan risikonya
pada perokok berat, emphysema
menyerang 19 persen dari
perokok yang mengisap antara
15-20 batang/hari selama 1
tahun.

Legalitas tembakau merupakan
salah satu alasan, sebab tidak
adanya larangan membuat
tembakau cenderung lebih
sering dihisap dibanding ganja.
Seorang perokok berat bisa
menghisap hingga 15 batang/
hari sementara pengguna ganja
reguler sekalipun hampir tidak
mungkin menghabiskan 5
linting/hari.
Namun dalam kaitannya dengan
kesehatan paru-paru, tidak bisa
disimpulkan bahwa ganja lebih
sehat dibanding rokok. Sebab
kenyataannya, hampir tidak ada
pemakai ganja yang tidak
merokok tembakau. Perkenalan
dengan ganja umumnya dimulai
dengan rokok, sehingga
risikonya justru menjadi lebih
tinggi.









Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More