
keadilan sosial
Aku berdiri didepan pintu,
menatap ke dalam..
Tembok rumahku tampak kusam dan berdebu,
maklum kami tak punya uang lebih untuk beli cat
didalam istriku sedang bercengkrama dengan anak-anaknya..
Diceritakannya dongeng tentang pertarungan hidup,
Tak ada foto keluarga berbingkai warna emas ditembok ini,
Tak ada pula barang mewah dirumah ini..
Hanya laba-laba beserta sarangnya,
yang slalu menghiasi sudut-sudut ruangan ini..
Mereka hidup damai bersama kami...
Ku balikan badanku lalu menatap keluar,
Tak ada kendaraan mewah yang terparkir di halaman,
hanya got kecil yang mengalirkan limbah..
Mataku tertuju ke sebrang sana,
berdiri kokoh bangunan megah..
Hemm...pastilah banyak uang untuk bisa membangunnya,..
Tak lama kemudian,
melintas sedan mewah didepanku...
Anakku datang menghampiriku dan bertanya,
''ayah kapan kita bisa berada dalam sedan mewah itu? ''
aku menjawab:
''nanti nak, ketika PANCASILA telah utuh kembali''
'apa yang terjadi dengan PANCASILA wahai ayahku?'
PANCASILA kini tak lagi lima nak,
karna sila KELIMAnya telah hilang digerogoti para koruptor 'BIADAB'
Wahai anakku,
janganlah engkau bising oleh keindahan, janganlah engkau bising oleh keinginan..!!
Hidupmu tak seperti mereka,
Tapi percayalah bahwasannya hidupmu lebih bahagia dari hidup mereka.
Hidup kita slalu bisa bebas lepas,
Tak seperti mereka yang disibukkan oleh keinginan..
Jangan pernah engkau bebani hatimu dengan keinginan,
Jangan bising dan silau oleh keinginan..
Bukan iri ataupun dengki,
tak juga cemburu..
Hanya siasat untuk menjaga KESYUKURAN...!!
written by : DAW SHANDALE PEDHOT