Bumi berotasi dengan kecepatan
1600 km/jam. Sejarah
menunjukkan, rotasi bumi
melambat 2 detik tiap 100 ribu
tahun. Eksperimen ini
mempercepat perlambatan itu
untuk melihat efeknya pada
kehidupan di bumi sebesar 1
km/jam per hari. Perlambatan
hingga berhenti total dirancang
memakan waktu 5 tahun. Berikut
adalah hal-hal yang akan terjadi
jika bumi berhenti berputar:
-Navigasi pesawat memakai GPS
dengan bantuan satelit. Satelit
ikut berputar di atas bumi
menyesuaikan dengan waktu di
darat. Perlambatan rotasi bumi
menyebabkan satelit keliru
memposisikan pesawat, dan
pesawat akan mendarat di
tempat yang tidak seharusnya.
Dengan kata lain, akan terjadi
banyak kecelakaan pesawat
terbang. Penerbangan hanya
digunakan untuk yang penting-
penting saja. Penumpang
dipaksa mencari alternatif
transportasi. AKibatnya, kereta
api, kapal laut, dan bus penuh
sesak.
-Gejala lainnya adalah
pertambahan durasi hari.
Perlambatan rotasi bumi
menyebabkan perpanjangan
hari. 1 hari bukan 24 jam lagi,
tapi akan bertambah menjadi 28
jam setelah 5 bulan. Jam sudah
tidak bisa diandalkan lagi.
-Dunia ekonomi hancur, saham-
saham pun berguguran.
-Rotasi bumi membuat bumi
tidak bulat sempurna tapi agak
lebar di khatulistiwa karena
putarannya. Yang melebar adalah
laut yang terkumpul di
khatulistiwa.
-Kalau rotasi melambat, laut akan
mengalir ke kedua kutub yang
menyebabkan banjir di Eropa
dan surut di khatulistiwa
termasuk Indonesia.
-Bukan cuma laut, udara bakal
mengalir ke khatulistiwa dan
menyebabkan naiknya tekanan
udara. Paru-paru kita di
Indonesia bisa pecah menghirup
udara seperti itu. Sebaliknya, di
belahan bumi utara dan selatan
sudah seperti tinggal di gunung,
udaranya tipis. Anak-anak dan
orang tua akan merasa tersiksa.
-Kehidupan flora dan fauna pun
terganggu. Hewan yang
bermigrasi akan kebingungan
dengan hari yang terus
bertambah panjang dan akhirnya
mati kepanasan/kedinginan.
Tanaman juga tersiksa dengan
terik matahari yang lebih
panjang dari pada biasanya dan
juga oleh dinginnya malam yang
panjang.
-Selain itu juga terjadi aktivitas
geologi yang ekstrim, seperti
gempa bumi dan gunung
meletus di lokasi yang biasanya
aman. Penyebabnya adalah
gesekan yang timbul oleh
lapisan-lapisan bumi yang
perlambatannya berbeda-beda.
-Putaran inti bumi menghasilkan
medan magnet yang melindungi
bumi dari radiasi matahari. Tapi
kalau sudah melambat, medan
magnet ini akan melemah dan
radiasi matahari bebas masuk
dan membuat kanker kulit pada
manusia.
-Setelah 4 tahun, 1 hari = 13 hari
normal. Semua manusia
mengalami jet lag permanen,
tidak bisa tidur karena masih
terang. Eropa, Amerika selatan,
dan Afrika bagian selatan
akhirnya tenggelam total. Di
khatulistiwa, muncul benua baru
dari surutnya laut. Sumatera,
Jawa, dan Kalimantan terhubung
oleh dangkalan Sunda,
sedangkan Papua dan Australia
terhubung oleh dangkalan Sahul.
Orang-orang berbondong-
bondong pindah ke tanah baru
yang tidak banjir dan masih bisa
bernafas lega. Kapal laut kandas
ke dasar laut yang kering.
Perdagangan internasional
sudah tidak ada lagi.
-Cuaca menjadi sangat ekstrim.
Karena sinar matahari
berlangsung lama, maka badai
bisa berminggu-minggu
lamanya.
-Akhirnya setelah 5 tahun, bumi
berhenti total tapi masih
berevolusi (mengelilingi
matahari). 1 hari = tahun, terdiri
dari 6 bulan siang yang bisa
mencapai 50 derajat celsius dan
6 bulan malam yang suhunya
sampai -50 derajat celsius (lebih
dingin daripada kutub sekarang).
-Jumlah manusia yang tewas
mencapai 6 miliar orang (hampir
semuanya). Mungkin ada sedikit
orang yang pindah ke daerah
yang tidak kebanjiran dan
tekanan udaranya nyaman. Kutub
bakalan malam sepanjang tahun.
Banyak juga tanaman dan hewan
yang punah.
Syukurnya, ini tidak bakalan
menjadi kenyataan karena pasti
kita semua sudah punah. Tapi
simulasi ini memberitahukan
bahwa rotasi bumi bukan hanya
untuk siang dan malam, tapi
ternyata sangat banyak
kontribusinya untuk planet ini
Jumat, 25 Maret 2011
HAL YANG TERJADI JIKA BUMI BERHENTI BERPUTAR
Jumat, Maret 25, 2011
D.A.W