link within

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

CONNECT WITH

Minggu, 20 Maret 2011

TENTANG MALAIKAT IZROIL DAN TUGASNYA YANG SANGATLAH MENGERIKAN

Malaikat Izrail diciptakan oleh
Allah SWT dalam keadaan yang
serupa dengan malaikat Mikail
baik wajahnya, ukurannya,
kekuatannya, lisannya dan
sayapnya. Semuanya tidak
kurang dan tidak lebih.
Dikatakan dia berwajah empat,
satu wajah di muka, satu wajah
di kepala, satu dipunggung dan
satu lagi di telapak kakinya. Dia
mengambil nyawa para nabi dari
wajah kepalanya, nyawa orang
mukmin dengan wajah mukanya,
nyawa orang kafir dengan wajah
punggung dan nyawa seluruh jin
dengan wajah tapak kakinya.
Dari kepala hingga kedua telapak
kakinya berbulu Za'faran dan di
setiap bulu ada satu juta muka di
setiap satu juta muka
mempunyai satu juta mata dan
satu juta mulut dan tangan. Ia
memiliki 4.000 sayap dan 70.000
kaki, salah satu kakinya di langit
ketujuh dan satu lagi di jembatan
yang memisahkan Surga dan
Neraka.
Setiap mulut ada satu juta lidah,
setiap lidah boleh berbicara satu
juta bahasa. Jika seluruh air di
lautan dan sungai di dunia
disiramkan di atas kepalanya,
niscaya tidak setitikpun akan
jatuh melimpah.
Kematian
Disebutkan, ketika Allah SWT
mencipta Al-Maut (kematian) dan
menyerahkan kepada malaikat
Izrail, maka berkata malaikat
Izrail: "Wahai Tuhanku, apakah
Al-Maut itu?".
Maka Allah SWT menyingkap
rahasia Al-Maut itu dan
memerintah seluruh malaikat
menyaksikannya.
Setelah seluruh malaikat
menyaksikannya Al-Maut itu,
maka tersungkurlah semuanya
dalam keadaan pingsan selama
seribu tahun.
Setelah para malaikat sadar
kembali, bertanyalah mereka: "Ya
Tuhan kami, adakah makhluk
yang lebih besar dari ini?"
Kemudian Allah SWT berfirman:
"Akulah yang menciptakannya
dan Aku-lah yang lebih Agung
dari padanya. Seluruh makhluk
akan merasakan Al-Maut itu".
Kemudian Allah SWT
memerintahkan Izrail mengambil
Al-Maut Allah telah menyerahkan
kepadanya. Walau
bagaimanapun, Malaikat Izrail
khawatir jika tidak terdaya untuk
mengambilnya sedangkan Al-
Maut lebih agung daripadanya.
Kemudian Allah SWT
memberikannya kekuatan,
sehinggalah Al-Maut itu menetap
di tangannya.
Disebutkan pula, setelah seluruh
makhluk hidup sudah dicabut
nyawanya pada hari kiamat kelak
dan yang tersisa tinggal malaikat
Izrail lalu Allah SWT menyuruhnya
untuk mencabut nyawanya
sendiri, demi melihat dahsyatnya
sakarataul maut yang sedang
terjadi terhadap dirinya, beliau
mengatakan "Ya Allah seandainya
saya tahu ternyata pedih sekali
sakaratul maut ini, tidak akan
tega saya mencabut nyawa
seorang mukmin".
Malaikat Izrail diberi kemampuan
yang luar biasa oleh Allah hingga
barat dan timur dapat dijangkau
dengan mudah olehnya seperti
seseorang yang sedang
menghadap sebuah meja makan
yang dipenuhi dengan pelbagai
makanan yang siap untuk
dimakan. Ia juga sanggup
membolak-balikkan dunia
sebagaimana kemampuan
seseorang sanggup membolak-
balikkan uang.
Sewaktu malaikat Izrail
menjalankan tugasnya mencabut
nyawa makhluk-makhluk dunia,
ia akan turun ke dunia bersama-
sama dengan dua kumpulan
malaikat yaitu Malaikat Rahmat
dan Malaikat 'Azab. Sedangkan
untuk mengetahui dimana
seseorang akan menemui ajalnya
itu adalah tugas dari Malaikat
Arham.
Walau bagaimanapun, Izrail
bersama Jibril, Israfil dan Mikail
pernah ditugaskan ketika Allah
menciptakan Nabi Adam. Israil
juga adalah antara Malaikat yang
sering turun ke bumi untuk
bertemu dengan para nabi
antaranya ialah Nabi Ibrahim a.s.
dan Nabi Idris a.s.
Sakaratul Maut dan Kematian
Mukmin
Sesungguhnya seorang hamba
mukmin apabila hendak
meninggalkan dunia menuju
akhirat, turun kepadanya para
malaikat dari langit yang
berwajah putih seakan wajah
mereka ibarat matahari.
Mereka membawa kafan dan
parfum dari surga. Mereka duduk
di samping calon mayat sejauh
mata memandang.
Diriwayatkan bahwa para
malaikat ini mulai mencabut
nyawa dari kaki sampai ke
lututnya, kemudian diteruskan
oleh para malaikat lainnya
sampai ke perut, kemudian
diteruskan lagi oleh para
malaikat lainnya sampai ke
kerongkongan, kemudian
datanglah Malaikat maut Alaihis
Salam dan duduklah di samping
kepala calon mayat seraya
berkata: "Wahai jiwa yang baik,
wahai jiwa yang tenang,
keluarlah menuju ampunan dan
ridha dari Allah".
Maka keluarlah rohnya dengan
lembut seperti air yang menetes
dari bibir tempat air. Malaikat
maut-pun mengambilnya, setelah
Malaikat mengambil ruh itu maka
segera di masukkan dalam kafan
yang dari surga tersebut dan
diberi parfum yang dari surga
itu. Lalu keluarlah dari ruh itu
bau yang sangat wangi seperti
bau parfum yang paling wangi di
muka bumi ini.
Ketika telah keluar ruhnya maka
para Malaikat diantara langit dan
bumi menshalatinya, demikian
pula semua Malaikat yang di
langit. Dan dibukakan untuknya
pintu-pintu langit, semua
penjaga pintu tersebut berdoa
kepada Allah agar ruh tersebut
lewat melalui pintunya.
Para Malaikat membawa ruh itu
naik ke langit, dan tiap-tiap
melalui rombongan Malaikat
mereka selalu bertanya: "Ruh
siapa yang wangi ini???" Para
Malaikat yang membawanya
menjawab: "Ini ruhnya Fulan bin
Fulan", sambil menyebutkan
panggilan-panggilan terbaiknya
selama di dunia.
Malaikat yang membawanya
menyebutkan kebaikan-
kebaikannya selama di dunia,
Kebaikan-
kebaikannya dalam hubungan
dengan Allah dan dengan
sesama manusia bahkan dengan
alam
semesta. Tatkala telah sampai di
langit dunia para Malaikat
meminta dibukakan pintunya.
Malaikat penjaga pintu langit
membuka pintu itu, kemudian
semua Malaikat yang ada ikut
mengiringi ruh itu sampai ke
langit berikutnya hingga
berakhir di langit ke tujuh. Lalu
Allah berfirman: "Tulislah catatan
amal hamba-Ku di Illiyyiin!
Tahukah kamu apakah Illiyyiin
itu? (Yaitu)kitab yang bertulis
(untuk mencatat amal orang
yang baik)" (QS. Al-Muthaffifiin:
19-20).
Ditulislah catatan amalnya di
Illiyyiin. Kemudian dikatakan:
"Kembalikanlah ia ke bumi,
karena Aku telah berjanji kepada
mereka bahwa Aku menciptakan
mereka darinya (tanah) dan
mengembalikan mereka
kepadanya serta membangkitkan
mereka darinya pula pada kali
yang lain". Roh itu-pun
dikembalikan ke bumi dan ke
jasadnya.
Sakaratul Maut dan Kematian
Kafir atau Fajir
Sesungguhnya seorang hamba
yang kafir atau fajir (banyak
dosa), apabila hendak
meninggalkan dunia menuju
akhirat, turun kepadanya para
Malaikat dari langit yang sangat
keras lagi berwajah hitam sambil
membawa kain yang kasar dari
neraka. Para malaikat itu duduk
disamping calon mayit sejauh
mata memandang.
Diriwayatkan bahwa para
malaikat ini mulai mencabut
nyawa dari kaki sampai ke
lututnya, kemudian diteruskan
oleh para malaikat lainnya
sampai ke perut, kemudian
diteruskan lagi oleh para
malaikat lainnya sampai ke
kerongkongan, kemudian datang
Malaikat maut Alaihis Salam dan
duduk di samping kepalanya
seraya berkata: "Wahai jiwa yang
busuk keluarlah menuju murka
dan kebencian dari Allah". Roh
itupun terkejut...Lalu Malaikat
mencabutnya seperti mencabut
alat pemanggang yang banyak
cabangnya dari kain yang basah
sehingga terputuslah urat-urat
dan ototnya.
Malaikat itupun mengambil
rohnya dan langsung
memasukkannya kedalam kain
kasar (yang dari neraka itu).
Keluar dari ruh itu bau yang
sangat busuk seperti bau paling
busuk yang pernah ada di muka
bumi ini.
Para Malaikat lalu membawa roh
itu naik, tiadalah melalui
rombongan Malaikat melainkan
mereka selalu bertanya: "Roh
siapa yang busuk ini?"...Para
Malaikat yang membawanya
menjawab: "Ini rohnya Fulan bin
Fulan", dengan menyebut
panggilan-panggilan buruknya
ketika di dunia...Malaikat yang
membawanya menyebutkan
keburukan-keburukanya selama
di dunia...Keburukan-
keburukannya dalam hubungan
dengan Allah dan dengan
sesama manusia bahkan dengan
alam semesta.
Semua malaikat diantara langit
dan bumi melaknatinya
(mengutuknya), juga semua
malaikat yang di langit. Ditutup
untuknya pintu-pintu langit.
Masing-masing penjaga pintu
berdoa kepada Allah agar ruh itu
tidak lewat melalui pintunya.
Tatkala telah sampai di langit
dunia mereka meminta agar
dibuka pintunya dan ternyata
tidak dibukakan. Kemudian
Rasulullah shallallaahu alaihi wa
ala alihi wa sallam membacakan:
"Sekali-kali tidak akan dibukakan
bagi mereka pintu-pintu langit
dan tidak (pula) mereka masuk
surga, hingga unta masuk ke
lubang jarum." (QS.Al-A?raaf: 40).
Lantas Allah berfirman: "Tulislah
catatan amalnya di sijjiin, dibumi
yang paling bawah", Kemudian
dikatakan: "Kembalikan hambaKu
ke bumi karena Aku telah
berjanji bahwa Aku menciptakan
mereka darinya (tanah) dan
mengembalikan mereka
kepadanya serta mengeluarkan
mereka darinya pula pada kali
yang lain".
Lalu rohnya dilempar dari langit
sehingga terjatuh ke bumi,
kemudian Rasulullah Shallallaahu
Alaihi Wa Ala Alihi Wa Sallam
membacakan ayat: "Dan
barangsiapa menyekutukan
Allah, maka seolah-olah ia jatuh
dari langit lalu disambar oleh
burung, atau diterbangkan angin
ke tempat yang jauh." (QS. Al-
Hajj: 31).
Perintah mencabut nyawa dari
'Arsy Malaikat Maut tidak
mengetahui kapan tiap-tiap
makhluk yang akan mati, sampai
ada daun dari pohon (Sidrat al-
Muntaha) yang terletak di bawah
'Arsy gugur.
Didaun tersebut tertulis nama
makhluk yang akan di cabut
nyawanya, lalu dia akan
mencabut nyawa makhluk
tersebut tepat setelah 40 hari.
Jumlah daun di pohon tersebut
sama banyaknya dengan
bilangan makhluk yang Allah
ciptakan.
Kemudian akan jatuh dua titisan
dari arah 'Arsy pada daun
tersebut, titisan hijau ataupun
putih. Hijau menandakan bakal si
mayat akan mendapat
kecelakaan sementara putih
mengambarkan dia akan
mendapat kebahagiaan.
http://
faktabukanopini.blogspot.com/2011/03/
wujud-malaikat-izrail-yang-
sangat.html


Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More