VIVAnews - Operasi Badan
Intelejen Negara berencana
mengawasi jejaring sosial seperti
Twitter dan Facebook.
Rencana
itu dianggap suatu hal yang
wajar oleh Menteri Komunikasi
dan Informasi, Tifatul Sembiring.
"Saya rasa kalau pengawasan
sosial media, Twitter maupun
Facebook itu merupakan hal
yang wajar saja," kata Tifatul
Sembiring, di Yogyakarta, Sabtu
26 Maret 2011.
Ia mengatakan, di dunia
internasional juga ada yang
dikenal dengan Open Source
Intelligence (OSIN), mereka
mengambil dari sumber-sumber
terbuka. "Baik itu di media,
internet dan lain sebagainya, itu
sah-sah saja," kata dia.
Menurut Tifatul, mengawasi
Twitter dan Facebook itu sah-sah
saja sebab jejaring sosial
tersebut adalah sumber terbuka.
"Semua orang boleh mengambil
informasi publik," tuturnya.
Dia menambahkan, khusus BIN
tentu melakukan klasifikasi siapa
yang dan mana yang perlu
diawasi. Menurut dia, Twitter dan
Facebook itu juga banyak yang
tidak serius.
Selain itu, hal-hal yang terkait
dengan rahasia negara,
membahayakan negara, bisa
diklasifikasi dan divalidasi.
Kemudian dianalisa, kalau ada
rahasia negara di situ, perlu
diawasi. "Itu buka sesuatu hal
yang mengagetkan," ungkapnya.
Meski demikian, Menkominfo
menjamin tidak akan menutup
jejaring sosial terkait itu. "Tapi
yang jelas saya katakan, tidak
ada penutupan media, baik
Twitter maupun Facebook, saya
jamin tidak ada," tandasnya.
Sabtu, 26 Maret 2011
TWITTER DAN FACEBOOK AKAN DIAWASI BIN (badan intelejen negara)
Sabtu, Maret 26, 2011
D.A.W