link within

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

CONNECT WITH

Kamis, 12 Mei 2011

AKHIRNYA TERKUAK MISTERI PENYEBAB KEMATIAN CARLES DARWIN

Kematian
Charles Darwin yang dikenal
lewat karyanya "The
Origin of Species" sebagai dasar
teori Evolusi telah lama menjadi
misteri. Dalam sebuah paparan di
acara Historical
Clinicopathological Conference, 6
Mei 2011, misteri kematian
Darwin tersebut akhirnya
terkuak.



Sidney Cohen, direktur riset di
Jefferson Medical College di
Philladelphia memaparkan hasil
analisisnya tentang kematian
Darwin. Ia mengatakan bahwa
Darwin menderita penyakit
Chagas, infeksi Heliobacter pylori
dan cyclic vomiting syndrome.
Menurut Cohen, Darwin mulai
menderita penyakit Chagas dan
infeksi parasit ketika digigit
serangga yang mengandung
parasit endemik Argentina dalam
perjalanannya. Saat ini, penyakit
tersebut bisa diobati dengan
Benznidazole dan Nifurtimox.

Sementara, penyebab vomiting
syndrom atau muntah-muntah
belum bisa diuraikan.
Kemungkinan sindrom itu
berkaitan dengan stres dan akan
hilang bila penyakit lain terobati.

Dalam saat terparah penyakitnya,
diketahui Darwin memuntahkan
semua makanan, terutama
setelah sarapan.
Darwin diketahui melakukan
perjalanan ke Amerika Selatan
dan Afrika, melewati Pasifik dan
Kepulauan Galapagos selama 5
tahun. Dalam perjalanannya,
Darwin mengalami gigitan
serangga yang mengandung
parasit endemik Argentina.

Meskipun diduga bahwa Darwin
mengalami penyakit jantung,
namun gigitan serangga yang
memacu timbulnya penyakit lain
itulah yang dikatakan penyebab
utama kematian Darwin. Penyakit
jantung sendiri diperkirakan
dipacu oleh Chagas yang diderita.

Meninggalnya Darwin
sebenarnya adalah sebuah ironi,
sebab ia merupakan anak dan
cucu seorang ahli medis. Lebih
dari 2 lusin diagnosis, termasuk
Skizophrenia dijatuhkan dan
ragam obat diberikan, tapi tak
berhasil. Para dokter bingung
dengan gejala yang dialami
darwin.

Cohen menyatakan, penelitian
yang dilakukannya menambah
kekagumannya pada Darwin.
"Sulit untuk mengetahui
bagaimana penyakit
mempengaruhi karyanya. Tapi
produktivitasnya tak pernah
berkurang," katanya seperti
dikutip AP.
Untuk menyimpulkan penyakit
yang diderita Darwin, Cohen tak
menggunakan sinar-X atau
analisis darah apapun, sebab ia
memang tak memilikinya. Cohen
hanya menganalisa sekian gejala
penyakit yang dialami Darwin.

sumber:
sains.kompas.com


Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More